Seorang manusia berbisik, "Tuhan, bicaralah padaku." Dan burung kutilang pun bernyanyi. Tapi, manusia itu tidak mendengarkannya.
Maka, manusia itu berteriak, "Tuhan, bicaralah padaku!" Dan guntur dan petir pun menggemuruh. Tapi, manusia tidak mendengarkannya.
Manusia itu melihat sekelilingnya dan berkata, "Tuhan, biarkan aku melihat Engkau." Dan bintang pun bersinat terang. Tapi, manusia itu tidak melihatnya.
Dan, manusia berteriak lagi, "Tuhan , tunjukkan aku keajaiban-Mu." Dan seorang bayi pun lahirlah. Tapi, manusia itu tidak menyadarinya.
Maka, ia berseru lagi dalam keputusasaannya, "Jamahlah aku, Tuhan!" Dan segera, Tuhan pun turun dalam bentuk kupu-kupu dan menjamahnya. Tapi, manusia itu malah mengusir kupu-kupu tersebut dan terus berjalan.
Betapa hal ini semua sebenarnya mengingatkan pada kita bahwa Tuhan selalu hadir di sekitar kita dalam bentuk sederhana dan kecil yang sering kita anggap lalu, bahkan dalam era digital ini.
Manusia itu berseru, "Tuhan, aku membutuhkan pertolonganmu!" Dan datanglah e-mail dengan berita-berita baik dan menguatkan. Namun, ia justru menghapusnya dan terus berkeluh-kesah...
***
Renungan:
Janganlah kita mencampakkan suatu anugerah, hanya karena anugerah itu tidak dikemas dalam bentuk yang diinginkan dan dimengerti oleh kita. Syukurilah segala yang kita terima dalam kehidupan, mulai dari hal-hal kecil yang kita nikmati sehari-hari. Dengan demikian, Anda akan merasakan bahagia, saat ini juga, di sini...
Sumber : Buku 'Kisah Tentang Seekor Sapi Yang Jujur' oleh Necy Tanudibyo
Maka, manusia itu berteriak, "Tuhan, bicaralah padaku!" Dan guntur dan petir pun menggemuruh. Tapi, manusia tidak mendengarkannya.
Manusia itu melihat sekelilingnya dan berkata, "Tuhan, biarkan aku melihat Engkau." Dan bintang pun bersinat terang. Tapi, manusia itu tidak melihatnya.
Dan, manusia berteriak lagi, "Tuhan , tunjukkan aku keajaiban-Mu." Dan seorang bayi pun lahirlah. Tapi, manusia itu tidak menyadarinya.
Maka, ia berseru lagi dalam keputusasaannya, "Jamahlah aku, Tuhan!" Dan segera, Tuhan pun turun dalam bentuk kupu-kupu dan menjamahnya. Tapi, manusia itu malah mengusir kupu-kupu tersebut dan terus berjalan.
Betapa hal ini semua sebenarnya mengingatkan pada kita bahwa Tuhan selalu hadir di sekitar kita dalam bentuk sederhana dan kecil yang sering kita anggap lalu, bahkan dalam era digital ini.
Manusia itu berseru, "Tuhan, aku membutuhkan pertolonganmu!" Dan datanglah e-mail dengan berita-berita baik dan menguatkan. Namun, ia justru menghapusnya dan terus berkeluh-kesah...
***
Renungan:
Janganlah kita mencampakkan suatu anugerah, hanya karena anugerah itu tidak dikemas dalam bentuk yang diinginkan dan dimengerti oleh kita. Syukurilah segala yang kita terima dalam kehidupan, mulai dari hal-hal kecil yang kita nikmati sehari-hari. Dengan demikian, Anda akan merasakan bahagia, saat ini juga, di sini...
Sumber : Buku 'Kisah Tentang Seekor Sapi Yang Jujur' oleh Necy Tanudibyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar