Sabtu, 06 Oktober 2012

Suaranya Berasal Darimana?


Ada dua orang, A dan B, yang suka berdebat ketika bertemu satu sama lain. Hanya karena persoalan kecil sekalipun mereka bisa berdebat dalam waktu yang lama. Mereka sama-sama suka menonjolkan kepandaian di hadapan yang lain sehingga satu dan yang lain tidak mau mengalah.

Suatu hari, A bertanya kepada B, "Ada sebuah lonceng terbuat dari tembaga dan pemukulnya terbuat dari kayu. Bila pemukul kayu dipukulkan ke lonceng maka akan menimbulkan suara yang sangat nyaring. Menurutmu suara nyaring disebabkan oleh pemukulnya, atau karena tembaganya?"

Setelah berpikir B menjawab, "Apa masih perlu dipertanyakan? Sudah tentu karena tembaganya."

A berkata, "Apa alasan kamu mengatakan penyebabnya adalah tembaga?"

B menjelaskan, "Bila kamu memukulkan pemukul kayu ke tembok, maka tidak akan timbul suara yang nyaring. Tapi bila kayu dipukulkan ke lonceng tembaga akan timbul suara nyaring. Dari sini terlihat bahwa penyebabnya adalah tembaganya."

A tidak setuju dengan pendapat B, lalu dia berkata, "Menurutku bukan karena suara tembaganya."

B bertanya, "Kalau begitu apa alasan kamu mengatakan penyebabnya bukan tembaga?"

A menjawab, "Kamu lihat, bila pemukul kayu ini dipukulkan ke uang logam tembaga, maka tidak terdengar suara apa-apa. Bukankah uang logam ini terbuat dari tembaga juga? Mengapa uang logam tembaga tidak mengeluarkan suara apa pun?

B menyangkal, "Uang logam tembaga itu padat, tentunya tidak mengeluarkan suara. Sedangkan lonceng itu tengahnya kosong. Suara-suara tersebut timbul dari peralatan yang tengahnya kosong."

A tidak setuju atas pendapat B, lalu A berkata, "Apabila lonceng itu terbuat dari tanah ataupun kayu, maka tidak akan timbul suara. Apakah kamu masih bisa mengatakan bahwa suara berasal dari peralatan yang tengahnya kosong?"

Mereka berdua terus bertengkar tiada habisnya tentang apa penyebab bunyi lonceng dan tetap saja tak ada satu pun yang dapat menjelaskan dengan pasti asal suara itu dari mana.

***

Sifat setiap benda timbul dari berbagai faktor yang digabungkan. Bila kita hanya mengambil sedikit dari faktor penyebab tersebut, memandang suatu masalah hanya dari sebuah sisi tertentu saja, atau hanya melakukan perbandingan secara sederhana, maka akan menimbulkan kesalahpahaman, bahkan dapat menimbulkan teori-teori yang konyol.


Sumber : Buku "200 Kisah Terindah Sepanjang Masa Dari China" oleh Din Man

Tidak ada komentar:

Posting Komentar